Schema markup telah menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik situs web di SERP. Markup adalah bentuk data terstruktur yang dapat ditambahkan ke HTML website untuk membantu search engine memahami konten lebih baik dan memberikan hasil lebih kaya kepada pengguna.
Ini dapat mencakup berbagai jenis informasi, seperti ulasan, acara, produk, dan lainnya, yang disajikan dalam bentuk rich snippets. Implementasi schema dimulai pada tahun 2011 dengan pembentukan Schema.org, sebuah kolaborasi antara Google, Microsoft, Yahoo, dan Yandex.
Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk menciptakan standar yang memungkinkan search engine menafsirkan dan menampilkan data dengan cara lebih efektif dan informatif. Simak artikel dari Maknative kali ini tentang markup schema untuk info lebih lengkap.
Table of Contents
ToggleApa itu Schema Markup?
Pengertian schema markup adalah jenis data terstruktur yang ditambahkan ke kode HTML website untuk membantu search engine seperti Google, Bing, dan Yahoo memahami konten dengan lebih baik. Sejarah schema markup dimulai pada tahun 2011 dengan peluncuran Schema.org, sebuah kolaborasi antara Google, Microsoft, Yahoo, dan Yandex.
Tujuan utamanya untuk menciptakan standar data terstruktur yang dapat digunakan oleh website di seluruh dunia untuk meningkatkan keterbacaan oleh search engine. Sejak itu, Schema.org telah berkembang pesat, menambahkan berbagai jenis markup mencakup beragam jenis informasi, mulai dari bisnis lokal hingga artikel berita.
Pentingnya markup dalam SEO tidak bisa diabaikan. Dengan memberikan konteks tambahan dan detail tentang konten website, schema membantu search engine menampilkan hasil lebih relevan dan menarik, sehingga dapat meningkatkan CTR.
Manfaat Schema Markup untuk Website
Schema markup adalah alat yang sangat penting dalam strategi SEO modern. Dengan menambahkan data terstruktur ke kode HTML website Anda, Schema Markup dapat memberikan banyak manfaat yang signifikan.
Berikut adalah beberapa keuntungan utama menggunakan Schema Markup yang dapat membantu meningkatkan visibilitas dan efektivitas website Anda di search engine.
1. Peningkatan CTR
Salah satu manfaat schema markup yang paling mencolok adalah peningkatan click-through rate (CTR). Dengan menggunakan markup, hasil pencarian Anda dapat muncul dengan rich snippets, yang mencakup elemen visual tambahan seperti ulasan bintang, gambar produk, atau informasi harga.
Hasil pencarian yang lebih menarik ini cenderung mendapatkan lebih banyak klik dari pengguna, yang pada gilirannya meningkatkan CTR dan jumlah pengunjung ke situs Anda.
2. Hasil Pencarian yang Lebih Kaya
Schema Markup memungkinkan search engine untuk menampilkan hasil pencarian yang lebih kaya dan informatif. Ketika informasi tambahan seperti detail acara, ulasan produk, atau resep ditampilkan langsung di hasil pencarian, pengguna mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang konten halaman sebelum mengkliknya.
Hasil pencarian yang lebih kaya ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna tetapi juga membantu situs Anda menonjol di antara hasil pencarian lainnya.
3. Lebih Mudah Ditemukan
Dengan menggunakan Schema Markup, konten website Anda menjadi lebih mudah ditemukan oleh search engine. Data terstruktur memberikan konteks tambahan yang membantu search engine memahami isi halaman Anda dengan lebih baik.
Hal ini berarti situs Anda memiliki peluang lebih besar untuk muncul di hasil pencarian relevan, terutama untuk pencarian lebih spesifik.
4. Peningkatan Peringkat SEO
Pentingnya markup dalam SEO tidak dapat diabaikan. Meskipun tidak secara langsung mempengaruhi peringkat SEO, penggunaan schema dapat meningkatkan visibilitas dan click-through rate, yang pada akhirnya berdampak positif pada peringkat situs.
Mesin pencari cenderung memberi peringkat lebih tinggi pada halaman yang memberikan pengalaman pengguna yang baik, dan rich snippets yang dihasilkan dari schema markup adalah salah satu cara untuk mencapainya.
5. Dukungan terhadap Rich Snippets
Schema markup mendukung pembuatan rich snippets, yang merupakan hasil pencarian dengan elemen tambahan seperti gambar, ulasan, atau informasi harga. Rich snippets tidak hanya membuat hasil pencarian lebih menarik tetapi juga memberikan informasi yang lebih lengkap kepada pengguna.
Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan minat mereka untuk mengunjungi situs Anda. Dengan kata lain, rich snippets adalah cara efektif untuk meningkatkan daya tarik dan relevansi hasil pencarian Anda.
Jenis-Jenis Schema Markup yang Paling Umum
Schema markup adalah salah satu alat paling efektif dalam SEO yang membantu mesin pencari memahami konten di situs web Anda dengan lebih baik. Dengan menggunakannya, Anda dapat memberikan konteks tambahan pada konten Anda.
Dibawah ini adalah jenis schema markup yang paling umum digunakan, termasuk artikel, ulasan, acara, produk, dan orang.
1. Artikel / Article
Jenis schema markup ini digunakan untuk menandai konten artikel di situs web. Dengan menggunakan markup ini, mesin pencari dapat lebih mudah mengidentifikasi judul, penulis, tanggal publikasi, dan isi artikel. Schema markup untuk artikel sangat berguna bagi situs berita dan blog.
Contoh Penggunaan:
<script type=”application/ld+json”>
{
“@context”: “https://schema.org”,
“@type”: “Article”,
“headline”: “Judul Artikel”,
“author”: {
“@type”: “Person”,
“name”: “Nama Penulis”
},
“datePublished”: “2023-08-07”,
“articleBody”: “Isi artikel…”
}
</script>
2. Ulasan / Review
Schema markup untuk ulasan memungkinkan Anda untuk menandai ulasan produk atau layanan di situs web Anda. Ini dapat mencakup penilaian bintang, nama pengulas, dan konten ulasan. Ulasan dengan markup dapat tampil di hasil pencarian dengan bintang penilaian, yang dapat menarik lebih banyak klik.
Contoh Penggunaan:
<script type=”application/ld+json”>
{
“@context”: “https://schema.org”,
“@type”: “Review”,
“author”: {
“@type”: “Person”,
“name”: “Nama Pengulas”
},
“reviewRating”: {
“@type”: “Rating”,
“ratingValue”: “5”,
“bestRating”: “5”
},
“reviewBody”: “Isi ulasan…”
}
</script>
3. Acara / Event
Schema markup untuk ulasan memungkinkan Anda untuk menandai ulasan produk atau layanan di situs web Anda. Ini dapat mencakup penilaian bintang, nama pengulas, dan konten ulasan. Ulasan dengan markup dapat tampil di hasil pencarian dengan bintang penilaian, yang dapat menarik lebih banyak klik.
Contoh Penggunaan:
<script type=”application/ld+json”>
{
“@context”: “https://schema.org”,
“@type”: “Event”,
“name”: “Nama Acara”,
“startDate”: “2023-12-31T20:00”,
“endDate”: “2024-01-01T01:00”,
“location”: {
“@type”: “Place”,
“name”: “Lokasi Acara”,
“address”: “Alamat lengkap”
}
}
</script>
4. Produk / Product
Schema markup untuk produk digunakan untuk menandai detail produk seperti nama, harga, deskripsi, dan ketersediaan. Dengan markup ini, informasi produk Anda dapat muncul di hasil pencarian Google Shopping, meningkatkan peluang penjualan.
Contoh Penggunaan:
<script type=”application/ld+json”>
{
“@context”: “https://schema.org”,
“@type”: “Product”,
“name”: “Nama Produk”,
“image”: “URL gambar produk”,
“description”: “Deskripsi produk”,
“sku”: “SKU produk”,
“offers”: {
“@type”: “Offer”,
“priceCurrency”: “USD”,
“price”: “29.99”,
“availability”: “https://schema.org/InStock”
}
}
</script>
5. Orang / Person
Jenis schema markup ini digunakan untuk menandai informasi tentang individu seperti nama, pekerjaan, afiliasi, dan detail kontak. Ini sangat berguna untuk halaman profil profesional atau halaman tim di situs web perusahaan.
Contoh Penggunaan:
<script type=”application/ld+json”>
{
“@context”: “https://schema.org”,
“@type”: “Person”,
“name”: “Nama Orang”,
“jobTitle”: “Jabatan”,
“affiliation”: {
“@type”: “Organization”,
“name”: “Nama Perusahaan”
},
“contactPoint”: {
“@type”: “ContactPoint”,
“telephone”: “+1-555-555-5555”,
“contactType”: “Customer Service”
}
}
</script>
Cara Mengimplementasikan Schema Markup
Schema markup adalah kode yang ditambahkan ke HTML situs web Anda untuk membantu mesin pencari memahami konten di halaman Anda. Mengimplementasikan schema markup dengan benar dapat meningkatkan visibilitas situs web Anda di hasil pencarian.
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menambahkan markup ke website yang sudah Maknative rangkum untuk Anda:
1. Memilih Jenis Markup yang Tepat
Langkah pertama dalam implementasi schema markup adalah memilih jenis markup yang sesuai dengan konten halaman Anda. Beberapa jenis schema yang umum digunakan termasuk artikel, ulasan, acara, produk, dan orang.
Contoh: Jika Anda memiliki blog, Anda mungkin ingin menggunakan markup untuk artikel. Jika Anda menjual produk, gunakan markup produk.
2. Menggunakan Alat Bantu
Ada beberapa alat bantu yang dapat memudahkan Anda dalam membuat markup. Dua alat yang sangat direkomendasikan adalah Google’s Structured Data Markup Helper dan Schema.org generator.
Google’s Structured Data Markup Helper:
- Buka Structured Data Markup Helper.
- Pilih jenis data yang ingin Anda markup.
- Masukkan URL atau HTML dari halaman Anda.
- Ikuti panduan untuk menandai elemen-elemen di halaman Anda.
- Salin kode yang dihasilkan.
Schema.org Generator:
- Kunjungi Schema.org.
- Pilih generator yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Isi formulir dengan informasi yang relevan.
- Salin kode yang dihasilkan.
3. Menambahkan Kode ke HTML
Setelah Anda memiliki kode markup, langkah berikutnya adalah menambahkannya ke HTML halaman Anda.
Cara Menambahkan Kode:
- Buka file HTML halaman yang ingin Anda markup.
- Tempatkan kode schema markup di dalam tag <head> atau di tempat yang relevan dalam tag <body>.
- Simpan perubahan pada file HTML Anda.
Contoh:
<head>
<script type=”application/ld+json”>
{
“@context”: “https://schema.org”,
“@type”: “Article”,
“headline”: “Judul Artikel”,
“author”: {
“@type”: “Person”,
“name”: “Nama Penulis”
},
“datePublished”: “2023-08-07”,
“articleBody”: “Isi artikel…”
}
</script>
</head>
4. Validasi Markup
Setelah menambahkan kode markup ke HTML Anda, penting untuk memvalidasi kode tersebut untuk memastikan tidak ada kesalahan.
Alat Validasi:
- Rich Results Test dari Google.
- Structured Data Testing Tool dari Google.
Cara Validasi:
- Buka salah satu alat validasi.
- Masukkan URL halaman Anda atau tempelkan kode HTML yang telah Anda markup.
- Klik “Test” atau “Run Test” untuk memulai proses validasi.
- Perbaiki kesalahan yang ditemukan dan ulangi proses validasi hingga tidak ada kesalahan.
5. Penggunaan Alat Tes Google
Setelah validasi, gunakan alat tes Google untuk memastikan schema markup Anda bekerja dengan baik dan menghasilkan hasil yang diinginkan di hasil pencarian.
Rich Results Test:
- Kunjungi Rich Results Test.
- Masukkan URL halaman yang telah di markup.
- Klik “Test URL”.
- Tinjau hasil tes untuk memastikan semua elemen schema markup berfungsi dengan benar.
Search Console:
- Masuk ke Google Search Console.
- Navigasikan ke bagian “Enhancements” atau “Improvements”.
- Periksa status markup di situs Anda.
Mengimplementasikan schema markup memerlukan beberapa langkah penting, mulai dari memilih jenis markup yang tepat hingga memvalidasi dan menguji kode.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memastikan bahwa schema markup diterapkan dengan benar di situs web, yang dapat meningkatkan visibilitas dan kinerja situs di SERP.