Home » SEO » URL Slug: Panduan Lengkap Membuat URL SEO-Friendly

URL Slug: Panduan Lengkap Membuat URL SEO-Friendly

URL Slug adalah bagian dari struktur URL yang muncul setelah domain dan berfungsi sebagai identitas unik untuk sebuah halaman web. Secara sederhana, URL Slug membantu mesin pencari dan pengguna memahami isi halaman sebelum mereka mengunjunginya. Dalam praktiknya, URL Slug SEO yang baik harus singkat, deskriptif, dan mengandung kata kunci relevan agar mendukung pengindeksan yang optimal.

Mengapa ini penting? Crawlability mesin pencari bergantung pada kejelasan struktur halaman, dan URL Slug yang jelas akan mempermudah proses tersebut. Selain itu, faktor readability juga berperan dalam meningkatkan user experience, karena pengguna lebih cenderung mengklik tautan yang mudah dipahami. Dengan menerapkan permalink yang tepat, halaman memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi di mesin pencari. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai definisi URL Slug dan dampaknya terhadap SEO.

Cara Membuat URL Slug yang SEO-Friendly

Dalam dunia Optimasi SEO, URL slug merupakan elemen penting yang dapat membantu meningkatkan peringkat halaman di mesin pencari. Artikel ini akan membahas langkah-langkah dan prinsip utama dalam membuat URL slug yang optimal untuk Struktur URL yang baik dan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Baca Juga: Tingkatkan SEO Website dengan Strategi E-A-T dan Backlink!

Apa Itu URL Slug?

URL slug adalah bagian dari Struktur URL yang muncul setelah domain utama dan berfungsi sebagai identifikasi unik untuk suatu halaman. Misalnya, dalam URL https://www.contoh.com/cara-membuat-url-slug, bagian “cara-membuat-url-slug” adalah slug.

Langkah-langkah Membuat URL Slug yang SEO-Friendly

  1. Gunakan Kata Kunci yang Relevan
    Pastikan slug mengandung Kata Kunci utama yang relevan dengan konten halaman. Ini membantu mesin pencari memahami isi halaman dengan lebih baik.
  2. Gunakan Huruf Kecil
    URL slug sebaiknya menggunakan huruf kecil untuk menghindari masalah duplikasi atau kesalahan teknis dalam Struktur URL.
  3. Pisahkan Kata dengan Hyphen (-), Bukan Underscore (_)
    Mesin pencari seperti Google mengenali tanda hubung sebagai pemisah kata, sedangkan underscore dianggap sebagai penghubung. Oleh karena itu, selalu gunakan Hyphen vs Underscore yang benar, yaitu tanda hubung (-).
  4. Hindari Karakter Spesial dan Angka yang Tidak Perlu
    Jangan gunakan Karakter Spesial seperti %, &, @, atau tanda baca lainnya karena dapat menyebabkan error atau tampilan URL yang kurang rapi.
  5. Buat URL Singkat dan Jelas
    Panjang slug yang ideal adalah sekitar 3-5 kata. URL yang terlalu panjang bisa membingungkan pengguna dan kurang efektif untuk SEO. (Panjang URL sebaiknya dioptimalkan agar tetap ringkas dan informatif.)
  6. Hindari Penggunaan Stop Words yang Tidak Diperlukan
    Kata-kata umum seperti “dan”, “atau”, “di”, “ke” biasanya tidak perlu disertakan dalam slug karena tidak menambah nilai SEO. (Stop Words sebaiknya dihindari untuk menjaga efektivitas slug.)
  7. Pastikan URL Tetap Relevan dengan Konten
    Jangan mengubah slug setelah halaman dipublikasikan, kecuali jika benar-benar diperlukan, karena bisa berdampak buruk pada peringkat halaman.

Best Practices dalam Membuat URL Slug

  • Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari jargon teknis.
  • Pastikan URL tetap berhubungan dengan isi konten.
  • Periksa kembali sebelum mempublikasikan untuk menghindari typo atau kesalahan lainnya.
  • Jangan gunakan tanggal atau angka tahun jika tidak diperlukan agar URL tetap relevan dalam jangka panjang.

URL Slug vs Permalink: Apa Perbedaannya?

Dalam dunia SEO dan pengelolaan struktur website, istilah permalink dan URL slug sering digunakan, tetapi banyak orang masih bingung membedakan keduanya. Keduanya berperan penting dalam membentuk friendly URL yang optimal untuk mesin pencari dan pengalaman pengguna. Artikel ini akan membahas perbedaan antara URL slug dan permalink, serta bagaimana keduanya memengaruhi SEO.

Apa Itu Permalink?

Permalink adalah URL lengkap yang mengarah ke halaman tertentu di sebuah website. Istilah ini berasal dari “permanent link,” yang berarti tautan tetap ke suatu konten. Struktur permalink biasanya terdiri dari beberapa bagian, termasuk domain dan path. Contohnya:

https://www.contohwebsite.com/blog/perbedaan-url-slug-vs-permalink/

Pada contoh di atas:

  • https://www.contohwebsite.com adalah domain.
  • /blog/perbedaan-url-slug-vs-permalink/ adalah path.

SEO-friendly permalink sebaiknya mengandung kata kunci yang relevan agar lebih mudah dipahami oleh pengguna dan mesin pencari. Selain itu, penggunaan canonical tag dapat membantu menghindari duplikasi konten pada halaman dengan URL berbeda tetapi isi yang sama.

Apa Itu URL Slug?

Sementara itu, URL slug adalah bagian terakhir dari permalink yang secara spesifik mengidentifikasi halaman atau postingan. Dalam contoh sebelumnya:

https://www.contohwebsite.com/blog/perbedaan-url-slug-vs-permalink/

 

Bagian /perbedaan-url-slug-vs-permalink/ adalah URL slug. Slug biasanya terdiri dari kata-kata yang telah dioptimalkan untuk SEO dan mudah dibaca, tanpa karakter khusus atau angka yang tidak perlu.

Penggunaan URL slug yang baik harus mempertimbangkan:

  • Singkat dan relevan.
  • Menggunakan tanda hubung (-) sebagai pemisah kata.
  • Menghindari kata-kata yang tidak perlu seperti “dan,” “di,” atau “untuk.”

Perbedaan Utama antara URL Slug dan Permalink

Aspek URL Slug Permalink
Definisi Bagian akhir dari permalink URL lengkap yang mengarah ke halaman
Fungsi Mengidentifikasi halaman dengan kata kunci relevan Memberikan tautan permanen ke konten
Komponen Hanya bagian setelah domain dan path Termasuk domain, path, dan URL slug
Pengaruh terhadap SEO Membantu meningkatkan relevansi kata kunci dalam URL Menyediakan URL yang dapat diindeks dengan baik oleh mesin pencari

Bagaimana Permalink dan URL Slug Mempengaruhi SEO?

Baik permalink maupun URL slug berperan dalam strategi SEO yang lebih luas. Berikut beberapa cara bagaimana keduanya dapat memengaruhi performa website:

  1. Meningkatkan Keterbacaan URL
    URL yang jelas dan mudah dibaca akan lebih disukai oleh pengguna dan mesin pencari. Struktur URL yang baik mendukung friendly URL yang lebih user-friendly.
  2. Membantu dalam Peringkat Pencarian
    URL slug yang mengandung kata kunci utama dapat membantu mesin pencari memahami topik halaman dan meningkatkan peluang peringkat lebih tinggi di hasil pencarian.
  3. Mencegah Redirect yang Tidak Perlu
    Perubahan permalink tanpa pengalihan yang benar dapat menyebabkan kesalahan 404 atau duplikasi konten. Pastikan selalu menggunakan redirect jika harus mengubah struktur permalink.
  4. Mengoptimalkan Penggunaan Canonical Tag
    Jika ada beberapa versi URL yang mengarah ke konten yang sama, penggunaan canonical tag dapat membantu mesin pencari mengetahui mana yang harus diindeks.

Kesalahan Umum dalam Membuat URL Slug dan Cara Menghindarinya

URL slug adalah bagian dari URL yang muncul setelah domain dan biasanya digunakan untuk menunjukkan isi halaman secara ringkas. Sayangnya, banyak orang masih melakukan kesalahan dalam pembuatan URL slug yang dapat berdampak negatif pada SEO dan Pengalaman Pengguna. Berikut adalah beberapa kesalahan umum dan cara menghindarinya:

1. URL Panjang dan Tidak Relevan

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah membuat URL slug yang terlalu panjang. URL yang panjang sulit dibaca oleh Googlebot dan pengguna, serta dapat berdampak buruk pada Struktur Navigasi website.

Contoh buruk:
https://www.example.com/kesalahan-dalam-url-slug-yang-sering-dilakukan-oleh-banyak-orang-dan-cara-menghindarinya

Solusi:
Gunakan URL slug yang singkat, relevan, dan mengandung kata kunci utama. Misalnya: https://www.example.com/kesalahan-url-slug

2. Menggunakan Stop Words Secara Berlebihan

Stop words seperti “dan”, “di”, “yang”, dan sebagainya sering muncul dalam URL slug, tetapi sebenarnya tidak perlu. Googlebot dapat memahami konteks tanpa stop words, sehingga menghapusnya dapat membantu memperpendek dan menyederhanakan slug.

Contoh buruk:
https://www.example.com/cara-membuat-url-slug-yang-benar-dan-mudah-dipahami

Solusi:
https://www.example.com/cara-membuat-url-slug-benar

3. Tidak Menggunakan Redirect 301 Saat Mengubah URL

Ketika mengubah URL slug tanpa melakukan Redirect 301, halaman lama akan menghasilkan error 404. Ini bisa merugikan peringkat SEO dan Pengalaman Pengguna.

Solusi:
Jika perlu mengganti URL slug, pastikan untuk mengatur Redirect 301 agar lalu lintas dari URL lama dialihkan ke URL baru.

4. Keyword Stuffing dalam URL Slug

Mengulang kata kunci secara berlebihan dalam URL slug adalah praktik buruk yang dikenal sebagai Keyword Stuffing. Google menganggapnya sebagai spam dan dapat menurunkan peringkat halaman Anda.

Contoh buruk:
https://www.example.com/seo-url-slug-seo-optimasi-seo

Solusi:
Gunakan kata kunci seperlunya dan buat slug tetap alami serta mudah dibaca: https://www.example.com/optimasi-url-slug

Maksimalkan SEO Anda dengan URL Slug yang Efektif

Memahami pentingnya URL slug bukan hanya tentang teknis struktur URL, tapi juga tentang bagaimana elemen kecil ini berkontribusi besar dalam strategi SEO secara keseluruhan. Slug yang singkat, relevan, dan ramah mesin pencari dapat meningkatkan performa halaman Anda di SERP serta memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Namun, jika Anda masih merasa kesulitan dalam mengoptimalkan slug atau struktur URL situs Anda, tidak ada salahnya menggunakan jasa SEO profesional.

Salah satu rekomendasi terbaik adalah layanan optimasi dari Maknative. Dengan pendekatan yang berbasis data dan praktik terbaik SEO terkini, Maknative siap membantu Anda meningkatkan visibilitas website secara organik, termasuk dalam hal pengelolaan slug, permalink, hingga strategi konten yang tepat sasaran. Percayakan proses optimasi Anda pada ahlinya dan raih peringkat teratas di mesin pencari dengan lebih efisien.

Bagikan ke:

Artikel Terbaru